Barang
siapa yang diberi hidayah oleh Allah maka tidak ada yang bisa
menyesatkannya. Demikian pula, barang siapa yang Allah sesatkan maka
tiada satupun yang bisa memberi hidayah kepadanya.
Aku
bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah
semata tanpa ada sekutu baginya. Aku juga bersaksi bahwa Muhammad adalah
hamba dan utusan-Nya, manusia pilihan dan kekasih-Nya.
Beliau
adalah manusia yang Allah beri amanah untuk mendapatkan wahyu. Dialah
yang menyampaikan syariat Allah kepada seluruh manusia.
Semoga Allah memuji dan memberi keselamatan untuknya, keluarganya dan seluruh shahabatnya.
Wahai
orang-orang yang beriman, wahai hamba-hamba Allah bertakwalah kalian
kepada Allah. Barang siapa yang bertakwa kepada Allah maka Allah akan
menjaga dan membimbingnya untuk melakukan hal yang terbaik baik dalam
masalah dunia ataupun masalah agama.
Wahai
hamba-hamba Allah, kita adalah sebuah umat yang Allah muliakan dengan
Islam. Allah telah memberikan hidayah kepada kita untuk mengikuti
makhluk yang terbaik, semoga Allah menyanjung dan memberi keselamatan
untuknya. Allah telah memberi hidayah kepada kita untuk memeluk agama
dan jalan yang lurus. Sebuah jalan yang akan mengantarkan pelakunya
menuju surga yang penuh dengan kenikmatan.
Wahai
hamba-hamba Allah, pada mulanya agama Islam itu asing di tengah-tengah
banyak orang. Dahulu manusia berada dalam lautan kebodohan dan
kesesatan. Mereka tidak bisa membedakan antara kebaikan dan kemungkaran,
kebenaran dan kebatilan serta antara petunjuk dengan kesesatan. Setelah
itu, Allah memberi anugrah kepada manusia dengan diutusnya Muhammad
–shallallahu ‘alaihi wa sallam-sebagai pemberi kabar gembira bagi
orang-orang yang beriman dan pemberi kabar ancaman bagi orang-orang
kafir serta pemberi petunjuk menuju jalan Allah yang lurus. Dengan
dirinya Allah bukakan mata hati orang-orang yang buta. Dengan dirinya,
Allah selamatkan manusia dari kebodohan. Dengan diangkatnya dirinya
sebagai nabi dan rasul, Allah terangi jalanNya yang lurus sehingga
nampak jelas bagi semua orang.
Tidak
ada satupun kebaikan kecuali telah beliau tunjukkan kepada umatnya.
Demikian pula, seluruh keburukan telah beliau ingatkan agar tidak
dikerjakan oleh umatnya.
Dalam hadits yang shahih, beliau bersabda,
بَدَأَ الإِسْلاَمُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ
“Pada
awalnya Islam itu asing dan Islam akan kembali asing sebagaimana pada
awalnya. Sungguh beruntunglah orang-orang yang asing.” (HR Muslim no 389
dari Abu Hurairah)
Artinya
banyak orang yang mengingkari kebenaran ajaran Islam. Manusia tidak
mengenalinya karena hati mereka penuh dengan kesesatan dan waktu mereka
itu penuh dengan kebodohan. Mereka tidak mengetahui agama yang benar.
Mereka tidak bisa membedakan antara kebenaran dengan kebatilan, antara
petunjuk dengan kesesatan.
Setelah itu, dalam hadits di atas Nabi menceritakan bahwa Islam akan kembali asing sebagaimana pada awalnya.
Wahai
hamba-hamba Allah, hal ini terjadi ketika ajaran Islam mulai lenyap
dikarenakan banyak orang itu tidak lagi mengenal Islam.
Hal
ini menunjukkan bahwa hati dan jiwa itu bisa berubah. Banyak orang yang
tidak mengenal ilmu agama dan memahami aturan-aturan Allah. Pada saat
itu keadaan hati dan jiwa manusia telah jauh berubah disebabkan hati
penuh dengan kebodohan terhadap agama dan jauh dari Allah.
Diriwayatkan
oleh Thabrani dalam al Mu’jam dengan sanad yang shahih, Nabi bersabda,
“Pada suatu saat nanti manusia akan mengalami suatu masa. Hati kaum
muslimin pada saat itu tidak ubahnya dengan hati orang-orang yang ajam
(baca: kafir)”.
Wahai
hamba-hamba Allah yang dimaksud dengan ajam dalam hadits ini adalah
musuh-musuh Islam baik Yahudi, Nasrani ataupun yang lainnya. Merekalah
orang-orang yang kafir dan sesat.
Wahai hamba-hamba Allah, isi hati mereka hanya kesesatan dan kebatilan.
Dalam
hadits ini, Nabi menceritakan bahwa pada suatu saat nanti, manusia akan
mengalami suatu masa. Hati kaum muslimin pada saat itu serupa dengan
hati orang-orang kafir. Ini disebabkan kaum muslimin tidak lagi mengenal
agamanya, kebodohan terhadap agama itu tersebar luas dan kaum muslimin
cenderung untuk menyerupai dan membebek dengan orang-orang kafir dalam
masalah hari-hari perayaan, adat istiadat, pakaian dan semua hal yang
identik dengan orang kafir. Ini adalah keadaan yang sangat menyakitkan.
Wahai
hamba-hamba Allah seorang muslim yang taat akan menyelamatkan dirinya
dari penyakit berkiblat kepada orang kafir dalam semua hal atau ternoda
dengan penyakit ini meskipun sedikit. Semoga Allah menjaga kita semua.
Wahai
hamba-hamba Allah, dalam Shahih Bukhari dan Muslim terdapat sebuah
hadits dari Abu Said al Khudri dari Nabi. Beliau bersabda,
لَتَتْبَعُنَّ
سَنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ شِبْرًا شِبْرًا وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ ،
حَتَّى لَوْ دَخَلُوا جُحْرَ ضَبٍّ تَبِعْتُمُوهُمْ
“Sungguh
kalian akan mengikuti perilaku orang-orang sebelum kalian sejengkal
demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sampai-sampai jika mereka masuk ke
dalam lobang biawak gurun tentu kalian akan mengikutinya.”
Berita
yang Nabi sampaikan dalam hadits ini mengandung makna peringatan agar
tidak melakukan hal tersebut (baca: menyerupai perilaku orang kafir) dan
larangan agar tidak terjerumus dalam kebinasaan itu yaitu mengikuti
jejak orang kafir.
Wahai
hamba-hamba Allah, menjadi kewajiban setiap muslim yang mendengar dan
hafal hadits di atas untuk ekstra waspada dan hati-hati jangan sampai
membebek orang kafir dan menyerupai perilaku musuh-musuh Islam.
Kewaspadaan
ini perlu semakin ditingkatkan di zaman ini. Karena pada zaman ini adat
istiadat orang kafir, ritual keagamaan dan perilaku mereka dapat
diakses dengan demikian mudah. Budaya dan berbagai perilaku orang kafir
yang tidak berdasar ilmu dengan demikian mudah masuk ke tengah-tengah
rumah kaum muslimin melalui siaran televisi, internet dan
majalah-majalah picisan.
Wahai
hamba-hamba Allah, inilah awal dari timbulnya kerusakan pemikiran dan
akal sehat, rusaknya agama dan dekadensi moral. Banyak kaum muslimin
yang menyerupai berbagai perilaku orang kafir, padahal dalam hadits yang
shahih Nabi bersabda,
“Barang siapa yang menyerupai sekelompok orang maka dia adalah bagian dari mereka.”
Wahai hamba-hamba Allah, inilah musibah besar yang menimpa orang yang menyerupai orang-orang kafir.
Siapa saja yang menyerupai orang kafir hingga akhir hidupnya maka Allah akan membangkitkannya bersama orang-orang kafir.
احْشُرُوا الَّذِينَ ظَلَمُوا وَأَزْوَاجَهُمْ
Yang
artinya, “(kepada Malaikat diperintahkan): Kumpulkanlah orang-orang
yang zalim beserta teman sejawat mereka.” (Qs. Ash Shaffat: 22)
Yang
dimaksud dengan azwajahum dalam ayat di atas menurut penjelasan
sejumlah pakar tafsir adalah orang-orang yang semisal dengan mereka.
Artinya setiap orang akan dibangkitkan bersama dengan orang-orang yang memiliki amal yang serupa dengan dirinya.
Allah juga berfirman,
وَإِذَا النُّفُوسُ زُوِّجَتْ
Yang artinya, “Dan jika jiwa-jiwa dipasangkan.” (Qs. at Takwir: 7)
Beberapa
pakar tafsir menjelaskan ayat ini dengan mengatakan bahwa pada hari
Kiamat manusia akan dibangkitkan bersama dengan orang-orang yang
memiliki amal semisal dengannya.
Wahai
hamba-hamba Allah, siapakah orang yang rela untuk dibangkitkan pada
hari Kiamat nanti bersama dengan orang kafir yang penuh lumuran dosa
atau bersama pelaku maksiat yang binasa. Dia akan dibangkitkan
bersebelahan dengan orang kafir disebabkan kagum, membebek dan
menyerupai orang kafir.
Wahai
hamba-hamba Allah, musibah besar telah menimpa banyak pemuda ataupun
pemudi kaum muslimin dikarenakan mereka menyerupai orang kafir dalam
berpakaian. Mereka menyerupai semua mode pakaian yang berasal dari orang
kafir. Jika ada mode baru yang muncul mereka langsung memakainya.
Bahkan menurut sebagian kalangan mengikuti perkembangan mode pakaian
orang kafir dan tradisi mereka adalah sebuah kebutuhan hidup yang sangat
vital dan suatu hal yang tidak bisa lepas dari bagian hidup seseorang.
Oleh karena itu mereka mengikuti perkembangan mode dengan sangat detail.
Wahai
hamba-hamba Allah, demi Allah adalah sebuah musibah besar ketika kita
saksikan ada sebagian generasi muda Islam yang menjadikan bagian depan
atau bagian belakang badan sebagai sarana mempromosikan orang kafir atau
ahli maksiat dengan mengenakan pakaian yang bergambar orang kafir.
Pakaian sebagian pemuda Islam menjadi wahana promosi orang-orang kafir
dan para ahli maksiat.
Bagian
depan atau punggung sebagian pemuda berisikan gambar orang kafir atau
tertuliskan padanya nama orang kafir dan keterangan tentang siapakah
jati dirinya. Bahkan sebagian orang tidak mau peduli meski ada salib di
pakaiannya. Dia beli pakaian yang ada gambar salib yang merupakan ciri
khas orang Nasrani.
Di
mana akal kita? Di mana kecemburuan kita dengan agama? Di mana
kejantanan kita? Di mana prinsip kita untuk mengikuti agama? Di mana
kewaspadaan kita terhadap orang-orang kafir?
Wahai
hamba-hamba Allah, di sini nampaklah dengan jelas betapa besar tanggung
jawab para pedagang dan penjual pakaian. Hendaknya mereka bertakwa
kepada Allah dengan melindungi pemuda kaum muslimin dan para muslimah.
Sampai-sampai
saat ini seorang ayah yang perhatian dengan agama anaknya atau seorang
menginginkan kebaikan untuk istri dan anak perempuannya menjumpai
kesulitan untuk mendapatkan pakaian yang mencerminkan rasa malu. Dia
tidak akan mendapatkan jenis pakaian yang dia cari kecuali dengan susah
payah karena sangat langka di pasaran. Ini dikarenakan orang demikian
terpesona dengan pakaian yang tidak mencerminkan rasa malu dan manusia
demikian semangat untuk menyerupai orang kafir.
Kewajiban
kita bersama, wahai hamba-hamba Allah, untuk merasa mulia dengan agama
yang telah kita anut, berpegang teguh dengan etika Islam serta
melestarikan kejantanan dan ciri khas kita, kaum muslimin. Kita
berkewajiban untuk menjauhi berbagai sumber bencana dan hobi menyerupai
orang kafir yang hanya mengantarkan kita kepada kebinasaan di dunia dan
di akherat.
Ya
Allah, kami berdoa kepada-Mu dengan menggunakan nama-nama-Mu yang
sangat indah dan sifat-sifat-Mu yang luhur agar Kau bangunkan hati kami
dari tidur panjangnya dan Kau hidupkan kembali jiwa-jiwa kami, wahai
dzat yang memiliki keagungan dan kemulian.Ya Allah, tunjukkanlah kepada
kami jalan-Mu yang lurus dan selamatkanlah kami semua beserta anak dan
istri kami dari penyakit menyerupai musuh-musuh Allah wahai dzat yang
memiliki keagungan dan kemulian. Sesungguhnya Engkau adalah dzat yang
mendengar doa dan tempat menggantungkan harapan. Cukuplah Engkau bagi
kami dan Engkau adalah sebaik-baik pelindung.
Khutbah Kedua
Segala
puji itu milik Allah. Dialah dzat yang memiliki kebaikan yang sangat
besar dan anugrah serta kedermawanan yang sangat luas.
Aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah semata, tanpa ada sekutu baginya.
Aku
juga bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Semoga Allah
menyanjung dan memberi keselamatan untuknya, keluarganya dan semua
shahabatnya.
Wahai
hamba-hamba Allah, sesungguhnya hati itu jika sudah kehilangan cahaya
karena menjauhi sumber cahaya untuk hati yaitu al Qur’an dan sunnah Nabi
–shallallahu ‘alaihi wa sallam– maka hati tersebut akan benar-benar
gelap. Sehingga hati tidak lagi bisa melihat kebenaran dan petunjuk.
Bahkan kebenaran dan petunjuk terlepas dari hati sedikit demi sedikit.
Oleh
karena itu seorang muslim yang baik perlu meminta kepada Allah agar
Allah menyelamatkan hatinya dari berbagai godaan dan melindungi hatinya
dari berbagai sumber kebinasaan.
Terdapat
dalam hadits yang shahih dalam sebuah doa agung yang Nabi ajarkan
setiap muslim untuk berdoa dengannya. Doa tersebut adalah, “Ya Allah,
sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kemungkaran akhlak, hawa
nafsu dan penyakit.”
Doa
ini menyebutkan beragam jenis kemungkaran yaitu kemungkaran akhlak,
kemungkaran hawa nafsu dan kemungkaran penyakit. Berbagai kemungkaran
ini jika menodai dan melumuri hati dan jiwa akan menyebabkan hati
menjadi buta sehingga tidak bisa melihat berbagai hal sebagaimana
senyatanya sehingga hati terjerumus dalam berbagai kegelapan kesesatan.
Sehingga
menjadi kewajiban kita bersama untuk mengendalikan jiwa kita dengan
penuh kesungguhan dan keseriusan untuk mengikuti sunnah Nabi
–shallallahu ‘alaihi wa sallam– dan menjauhi berbagai hal yang tidak
akan mengantarkan pelakunya kecuali ke dalam kebinasaan di dunia dan
akherat.
Wahai
hamba-hamba Allah, orang yang benar-benar cerdas adalah orang yang
menundukkan hawa nafsunya lalu mempersiapkan amal untuk paska kematian.
Sedangkan orang yang benar-benar tidak berdaya adalah orang yang
memperturutkan keinginan hawa nafsunya namun dia menggantungkan berbagai
angan kosong kepada Allah.
Ketahuilah
bahwa perkataan yang paling benar adalah firman Allah sedangkan
sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad –shallallahu ‘alaihi wa
sallam-. Sejelek-jelek perkara dalam agama adalah perkara yang baru.
Perkara baru dalam agama itulah yang disebut bid’ah dan setiap bid’ah
adalah kesesatan.
Hendaklah kalian bershalawat untuk Muhammad bin Abdillah sebagaimana perintah yang Allah berikan kepada kalian dalam firman-Nya,
إِنَّ
اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Yang
artinya, “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat
untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi
dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Qs. al Ahzab: 56)
Nabi bersabda, “Barang siapa yang bershalawat untukku sekali maka Allah akan bershalawat untuknya sebanyak sepuluh kali.”
Ya
Allah, berikanlah shalawatMu untuk Muhammad dan untuk keluarga Muhammad
sebagaimana Engkau telah memberi shalawat untuk Ibrahim dan untuk
keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau itu maha terpuji dan maha agung.
Berilah berkah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau
telah memberi berkah untuk Ibrahim dan untuk keluarga Ibrahim.
Sesungguhnya Engkau itu maha terpuji dan maha agung.
Ya
Allah berikan ridho-Mu untuk empat khulafaur rasyidin yang mendapatkan
hidayah yaitu Abu Bakr, Umar, Utsman dan Ali. Demikian pula ya Allah
berikanlah ridho-Mu untuk semua shahabat dan tabiin serta semua orang
yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari Kiamat nanti. Demikian
juga berikanlah ridho-Mu untuk kami dengan anugrah, kemurahan dan
kebaikan-Mu, wahai zat yang maha pemurah.
Ya
Allah muliakanlah Islam dan kaum muslimin dan hinakanlah kemusyrikan
dan orang-orang musyrik serta hancurkanlah semua musuh-musuh agama.
Ya Allah bimbinglah penguasa kami untuk meniti hidayah-Mu dan jadikanlah amalnya adalah amal yang kau ridhoi.
Ya
Allah bimbinglah semua penguasa kaum muslimin agar mau mengamalkan
kitabMu dan mengikuti sunnah nabi-Mu –shallallahu ‘alaihi wa sallam-.
Ya
Allah, berikanlah kepada jiwa kami ketakwaan. Sucikanlah jiwa kami.
Engkau adalah sebaik-baik yang mensucikan jiwa karena Engkau adalah zat
yang mengatur jiwa manusia.
Ya
Allah, bantulah kami dan jangan kau bantu orang yang akan menyusahkan
kami. Berilah kemenangan kepada kami dan jangan kau menangkan
musuh-musuh kami. Buatlah maker untuk menolong kami dan janganlah Engkau
membuat makar untuk mencelakakan kami.
Berilah
petunjuk kepada kami dan mudahkanlah hidayah untuk kami. Tolonglah kami
untuk menghadapi orang-orang yang menzalimi kami.
Ya Allah jadikanlah kami orang yang bersyukur dan gemar mengingat-Mu, orang yang gemar bertaubat, taat dan khusyu kepada-Mu.
Ya
Allah, terimalah taubat kami, cucilah dosa-dosa kami, berilah petunjuk
untuk hati kami, jagalah lisan kami dan hilangkanlah dendam dan dengki
dari hati kami.
Ya
Allah, perbaikilah agama kami yang merupakan pegangan hidup kami.
Perbaikilah dunia kami karena di sanalah kami hidup. Perbaikilah akherat
kami karena ke sanalah kami akan kembali. Jadikanlah hidup kami di
dunia ini sebagai tambahan kebaikan untuk kami dan jadikanlah kematian
sebagai sarana istirahat kami dari berbagai keburukan.
Ya
Allah ampunilah dosa kami, dosa orang tua kami dan dosa seluruh kaum
muslimin baik laki-laki maupun perempuan dan seluruh orang yang beriman
baik laki-laki maupun perempuan, baik yang masih hidup ataupun yang
sudah meninggal dunia.
Ya
Allah, ampunilah seluruh dosa kami baik yang kecil apalagi yang besar,
yang dahulu ataupun belakangan, yang dilakukan dengan sembunyi-sembunyi
ataupun terang-terangan.
Ya
Allah, ampunilah perbuatan yang telah kami lakukan ataupun yang belum
kami lakukan, yang kami lakukan sembunyi-sembunyi ataupun
terang-terangan dan segala dosa yang Engkau ketahui dan tidak kami
ketahui. Engkaulah yang memajukan dan Engkaulah yang mengundurkan. Tiada
sesembahan yang berhak disembah melainkan diri-Mu.
Ya
Allah sesungguhnya kami memohon ampun kepadaMu. Sungguh Engkau adalah
maha pengampun. Oleh karena itu turunkanlah hujan yang deras kepada
kami.
Ya Allah turunkan hujan untuk kami, turunkan hujan untuk kami, turunkan hujan untuk kami.
Ya
Allah, kami berdoa kepadaMu dengan seluruh nama-Mu yang terindah dan
sifat-Mu yang luhur serta dengan ucapan kami bahwa Engkau adalah Allah
yang tidak ada yang berhak disembah melainkan diri-Mu.
Wahai dzat yang mengabulkan doa dan menghilangkan musibah orang yang kesusahan asalkan dia mau berdoa.
Wahai
zat yang hidup dan mengurusi seluruh makhluk, wahai zat yang memiliki
keagungan dan kemuliaan. Ya Allah turunkanlah hujan kepada kami dan
jangan kau jadikan kami orang-orang yang berputus asa.
Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami dan janganlah kau jadikan kami orang yang putus harapan.
Ya
turunkanlah hujan yang manfaat dan penuh kebaikan kepada kami.
Janganlah Kau turunkan hujan yang membahayakan kami baik di masa
sekarang ataupun di masa yang akan datang.
Ya Allah suburkan hati kami dengan iman dan suburkanlah negeri kami dengan hujan
Ya
Allah, hujan yang kami minta adalah hujan pertanda kasih sayang-Mu,
bukan hujan yang menjadi sebab kehancuran, azab dan banjir.
Ya Allah turunkanlah hujan untuk kami, turunkanlah hujan untuk kami, turunkanlah hujan untuk kami.
Ya
Allah telah kami tengadahkan tangan-tangan kami dan telah kami
panjatkan doa-doa kami. Engkau adalah zat yang tidak menolak doa
hamba-Mu dan tidak akan membuat kecewa seorang mukmin yang berdoa.
Ya
Allah, kabulkanlah apa yang kami mohonkan. Jangan Kau tolak permohonan
kami. Ya Allah tambahkanlah nikmat kepada kami, jangan kau kurangi.
Utamakanlah kami dan jangan Engkau lebih mengutamakan orang lain dari
pada kami.
Ya Allah, kasih sayang-Mu yang kami harapkan. Jangan Kau pasrahkan diri kami kepada kami sendiri meski hanya sekejap mata.
Tiada sesembahan yang berhak disembah melainkan Engkau.
Seruan kami yang terakhir adalah ucapan alhamdu lillahi rabbil ‘alamin.
Moga
Allah memuji, memberi keselamatan, keberkahan dan nikmat untuk hamba
Allah dan utusan-Nya yaitu nabi kita Muhammad, keluarga dan seluruh
shahabatnya.
Khutbah Jumat pada tanggal 21 Syawal 1428 H
Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al-Abbad
Penerjemah: Ustadz Aris Munandar
Sumber
Artikel
https://muslim.or.id/1650-bahaya-menyerupai-orang-kafir.html
https://rumaysho.com/3076-mengikuti-gaya-orang-kafir-tasyabbuh.html
https://muslim.or.id/1650-bahaya-menyerupai-orang-kafir.html
https://rumaysho.com/3076-mengikuti-gaya-orang-kafir-tasyabbuh.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar