Sabtu, 01 Desember 2018

Jin Khodam


Benarkah ketika Orang sudah di cintai Oleh Alloh
Maka Jin dapat menjadi khodam (dikuasai menjadi Pembantu)orang tersebut yang di cintai oleh NYA,

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
tidaklah Aneh jika kita banyak menemui keyakinan Jin Khodam seperti ini 
karena keyakinan Jin Khodam ini banyak kita temui dari para kaum Tasawwuf Sufi

Istilah khodam berasal dari kata Khodim [arab: خادم] yang artinya pembantu. Jin khodam berarti jin pembantu. Orang jawa bilang, prewangan. 

Disebut khodam, karena jin ini berinteraksi dengan rekan dekatnya dari kalangan manusia, dan sedia untuk membantunya. Sehingga terkadang dia bisa melakukan hal-hal yang tidak bisa dilakukan oleh umumnya manusia. Tentu saja karena, dengan adanya bantuan Jin Khodam ini sebagai pembantunya.

Tipikal Pendusta

Realita tentang jin yang patut kita waspadai adalah mereka bisa melihat kita, namun kita tidak bisa melihat mereka. Allah berfirman,

إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ

“Sesungguhnya iblis dan para pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang (di sana) kamu tidak bisa melihat mereka…” 
(QS. Al-A’raf: 27)

Dipihak lain, jin memiliki tipikal pendusta. Dia bisa mengaku ingin menjadi teman manusia, mengaku mau membantu manusia, namun sejatinya dia ingin menipunya.

Ketika Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ditugasi oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menjaga makanan zakat, malam harinya ada jin yang berubah ujud jadi orang remaja dan mencuri. Ketika ditangkap dan hendak dilaporkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia berusaha memelas dan berjanji tidak akan kembali. Tapi dia dusta, dia tetap kembali, hingga terjadi selama 3 malam. Di malam ketiga, Abu Hurairah tidak memberi ampun dan akan dilaporkan kepada Rasulullah. Setelah diajari bacaan ayat kursi, Abu Hurairah melepaskannya. Pagi harinya, kejadian ini beliau sampaikan kepada Rasulullah, lalu beliau bersabda,

أَمَا إِنَّهُ قَدْ صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوبٌ

Kali ini dia benar, meskipun aslinya dia pendusta.” 
(HR. Bukhari 2311).

Al-Hafidz Ibnu Hajar ketika menjelaskan kalimat dalam hadis ini, beliau mengatakan

أن الشيطان من شأنه أن يكذب

“Bahwa setan (dari golongan jin), memiliki hobi berdusta.” 
(Fathul Bari, 4/489)

Bisa anda bayangkan, tipikal pendusta, bisa melihat manusia, tapi manusia tidak bisa melihat mereka. Kemudian ada manusia yang bekerja sama dengan mereka. 
Potensi jin yang dapat melihat manusia ini dapat digunakan untuk menipu manusia yang menjadi rekannya tentu saja sangat besar. Karena itu, seharusnya makhluk seperti ini dihindari, dijauhi, serta diwaspadai. Bukan malah didekati dan diajak kerja sama. Maka sungguh aneh ketika ada orang yang begitu berharap bisa bekerja sama dengan jin. dan yang lebih anehnya lagi mengaku dekat dengan Jin sebagai tanda bahwa dirinya dicintai oleh Alloh

Orang menyebut jin ini pembantu manusia. Benarkah anggapan ini,,,? 
Siapa yang sejatinya dibantu, si jin ataukah manusia,,,? 
Siapa yang sejatinya lebih berkuasa dan dapat menguasai, si jin ataukah manusia,,,?

Mustahil si jin ini mau membantu secara cuma-cuma. Pasti ada batu dibalik udang. Jin ini mau membantu, karena manusia mau mengabdi kepada jin. 
Sehingga siapa yang sejatinya diuntungkan,,,? 
Apalagi ketika berhadapan dengan Jin yang mempunyai potensi serta karakter Penipu, seperti yang telah dijelaskan diatas 
Jawabannya tentu saja si Jin. 
Dia yang lebih berkuasa, sementara manusia akhirnya selalu menjadi bergantung kepada jin, dan bukan kepada Alloh Subhanahu wata'ala

Naudzubillah

Perlu diketahui sesungguhnya
Tidak Ada Manusia didunia ini yang dapat Menguasai Jin, selain Nabi Sulaiman

Allah kisahkan dalam Al-Quran, salah satu do'a Nabi Sulaiman,

قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

Nabi Sulaiman berdoa: 
“Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kekuasaan yang tidak dimiliki oleh seorangpun sesudahku, Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Pemberi”. 
(QS. Shad: 35)

Salah satu diantara kekuasaan Nabi Sulaiman, yang tidak mungkin dimiliki orang lain adalah dapat mengendalikan dan menguasai jin. Sehingga semua jin menjadi tunduk dan patuh kepada Nabi Sulaiman.

Bahkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri tidak mau melangkahi Nabi Sulaiman dengan sebab Do'a yang telah dipanjatkan kepada Alloh
Suatu ketika, pada saat mengimami shalat, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan gerakan yang berbeda di luar kebiasaannya. Pagi harinya, Beliau menceritakan,

إِنَّ عِفْرِيتًا مِنَ الجِنِّ تَفَلَّتَ عَلَيَّ البَارِحَةَ لِيَقْطَعَ عَلَيَّ الصَّلاَةَ، فَأَمْكَنَنِي اللَّهُ مِنْهُ، فَأَرَدْتُ أَنْ أَرْبِطَهُ إِلَى سَارِيَةٍ مِنْ سَوَارِي المَسْجِدِ حَتَّى تُصْبِحُوا وَتَنْظُرُوا إِلَيْهِ كُلُّكُمْ، فَذَكَرْتُ قَوْلَ أَخِي سُلَيْمَانَ: رَبِّ هَبْ لِي مُلْكًا لاَ يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي فَرَدَّهُ خَاسِئًا

Sesungguhnya jin ifrit menampakkan diri kepadaku tadi malam, untuk mengganggu shalatku. Kemudian Allah memberikan kemampuan kepadakku untuk memegangnya. Aku ingin untuk mengikatnya di salah satu tiang masjid, sehingga pagi harinya kalian semua bisa melihatnya. Namun saya teringat doa saudaraku Sulaiman: 
“Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kekuasaan yang tidak dimiliki oleh seorangpun sesudahku.” 
Kemudian beliau melepaskan jin itu dalam keadaan terhina. 
(HR. Bukhari 461 & Muslim 541).

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mau mengikat jin itu di tiang masjid, karena itu jika beliau lakukan berarti beliau telah menguasai jin, yang itu menjadi keistimewaan Sulaiman. Karena teringat do'a Nabi Sulaiman, dan akhirnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melepaskan jin itu, padahal jika beliau mau, beliau sangat mampu melakukannya.

Oleh karena itu Dengan sebab inilah sesungguhnya Jin khodam hanyalah sebagai tipuan belaka, agar manusia Jauh dari Alloh subhanahu wta'ala, dikarenakan sesungguhnya seluruh Manusia yang ada dimuka bumi ini tidak dapat menguasai bangsa Jin untuk dijadikan Pembantu / khodam kecuali Nabi Sulaiman

Umumnya Terjadi Penyimpangan

Karena itu, yang umum terjadi pada manusia yang memiliki khodam adalah penyimpangan bukan kerja sama dengan cara baik-baik. 

Bentuk penyimpangannya, manusia melakukan pengabdian dan penghambaan kepada jin, kemudian jin membantunya untuk mewujudkan keinginan manusia. Jadilah jin bertambah sombong dan manusia bertambah hina dan bergelimang dosa karena melakukan berbagai kesyirikan atas permintaan si jin. 
Dan Inilah yang diakui oleh Jin itu sendiri, sebagaimana yang Allah ceritakan di surat Al-Jin:

وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ الْإِنسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقاً

Bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, Maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.

Dan ketika di hari kiamat, mereka dikumpulkan dan saling menyalahkan. Allah memasukkan mereka semua ke dalam neraka, karena melakukan kerja sama yang diawali dengan kesyirikan,

وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ قَدِ اسْتَكْثَرْتُمْ مِنَ الْإِنْسِ وَقَالَ أَوْلِيَاؤُهُمْ مِنَ الْإِنْسِ رَبَّنَا اسْتَمْتَعَ بَعْضُنَا بِبَعْضٍ وَبَلَغْنَا أَجَلَنَا الَّذِي أَجَّلْتَ لَنَا قَالَ النَّارُ مَثْوَاكُمْ خَالِدِينَ فِيهَا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ إِنَّ رَبَّكَ حَكِيمٌ عَلِيمٌ

Ingatlah hari di waktu Allah menghimpunkan mereka semuanya (dan Allah berfirman): “Hai golongan jin, Sesungguhnya kamu telah banyak menyesatkan manusia”, lalu berkatalah kawan-kawan meraka dari golongan manusia: “Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya sebahagian daripada Kami telah dapat kesenangan dari sebahagian (yang lain) dan Kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami”. Allah berfirman: “Neraka Itulah tempat tinggal kamu, sedang kamu kekal di dalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki (yang lain)”. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha mengetahui. 
(QS. A-An’am: 128).

Semoga Allah melindungi kita dari tipuan para musuh Allah.
Aamiin

Sumber Rujukan
https://konsultasisyariah.com/20055-mengenal-jin-khodam.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar